Dengan kuterimanya kontrak kerja
ini berarti untuk beberapa lama aku tidak akan pulang ke Indonesia, dan
pastinya aku harus meminta izain dari orang tuaku. Segera kupakai tellphon
satelit yang ada di sana untuk menelphon orang tuaku, “Halo, ayah… ini Lucky!”
sapaku hangat, “Lucky, kamu sudah sampai di Sidney?” tanya ayah. “iya, begini
yah… aku mendapat kontrak kerja dengan professor yang ada si sini..!!” “lau…?”
“artinya Lucky harus tinggal di sini…!!”. Ayah terdiam sejenak, “tidak! Harus
tetap pulang ke Indonesia!” perintah ayah. “tapi yah…”, “gak ada tapi-tapian.
Pokonya kalau urusanmu sudah selesai kamu harus tetap pulang!”, tuuuuttuuut…….. tellphon terputus.
“bagai mana?” tanya prof. Mcgonall, aku hanya menggelengkan kepalaku, “kita
tunda saja kerjasama ini sampai tiba waktunya” ujar prof. Mcgonall.
Indonesia, may 23th 2013
Hari-demi hari berlalu, sekarang
aktifitasku sehari-hari adalah menjadi dosen di salah satu unifersitas terkenal
di kotaku. “em, mr. lucky, apa yang dimaksud dengan hemoglobin?” tanya salah satu mahasiswi yang duduk di depanku. “hemoglobin adalah hasil pembentukan
ferum ata…” tiba-tiba dadaku terasa sangat sakit dan akhirnya aku jatuh pingsan.
Saat terbangun aku sudah berada di ruangan perawatan rumah sakit, “eh, Mister
sudah bangun?” sapa suster yang berjaga di situ. “em, saya kenapa sus?” tanyaku
sambil berusaha bersandar tempat tidur, “Mister pingsan saat sedang mengajar!”
jawab suster sambil beranjak keluar
ruangan. Tiba-tiba ayah dan ibuku masuk kekamarku “kamu sudah enakan sayang?”
tanya ibu sambil megelus lembut rambut pirangku, aku hanya mengangguk pelan, “tunggu
sebentar ya sayang, ayah mau menemui dokter dulu” perintah ayah. Karna menurut
dokter aku sudah pulih lagi aku diperbolehkan pulang oleh dokter, tapi kenapa
wajah ibu dan ayah terlihat sangat sedih setelah bertemu dokter tadi?.
Hari-hari berlalu rasa sakit di dadaku makin sering muncul memang aku mempunyai
obatnya tapi obat itu hanya mengurangi sedikit rasa sakit yang aku rasakan dan
setiap kali aku menanyakan penyakitku kepada ayah, ayah selalu menjawab “belum
waktunya kamu tahu!”.
Seperti sore-sore bisanya aku
membersihkan ruangan kerja ayah, saat sedang membersihkan rak-rak buku
tiba-tiba ada kertas yang terjatuh. Saat ku baca ternyata itu adalah surat
dokter dan itu adalah surat tentang pemeriksaanku beberapa hari lalu, dan
tertera di kertas itu aku mengidap kangker jantung yang sudah sangat keritis.
Bersambung lagi gan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar